Sobatsekalian boleh mengambilnya beberapa kalimat jika binggung merangkainya. 10 Puisi tentang hari Kartini Terbaik dan Terbaru 2020. 1. PUTRI BANGSA. Jiwa - jiwa yang dimuliakan Tuhan. Sosok putri yang lahir dari sebuah pandangan. Menentang adat untuk kemajuan. Engkaulah Putri bangsa. Ibu kita Kartini. Hai Sahabat Guru Penyemangat, Bisakah Kamu Menyebutkan Minimal 5 Orang Nama Pahlawan?Tentu saja bisa, ya. Banyak dari kita yang hapal nama-nama pahlawan proklamasi, pahlawan revolusi, serta pahlawan di era dari mereka namanya terkenang abadi di sanubari serta bisa kita jadikan nilai-nilai perjuangannya sebagai ladang tentang inspirasi, di sini Guru Penyemangat ingin menghadirkan cerpen singkat tentang pahlawanku langsung disimak saja yaCerpen Singkat Pahlawanku InspirasikuHari itu hari Senin dan di dekat awan tampaklah seorang pria berumur senja yang sudah giat Budi. Tinggi badannya 176 cm, berat badannya 78 kg, dan saat ini umurnya sudah memasuki 54 tahun. Untuk pekerja seperti kontraktor, usia tersebut adalah tanda-tanda pensiun mau Budi adalah seorang kontraktor yang kerjanya di ketinggian. Ya, beliau biasanya mengurusi sinyal dan tower di ketinggian. Maka dari itulah hidupnya saban hari sangat dekat dengan di rumah, Pak Budi adalah seorang duda yang memiliki seorang anak laki-laki kelas 5 SD. Beliau sudah ditinggal mati oleh istrinya sejak 8 tahun sebagai pemanjat menara listrik dan sinyal sudah ia lakukan sejak puluhan tahun lalu. Kini, mungkin sudah ada lebih dari dua ratus tower yang ia duduk dan sambung-menyambung kabel, Pak Budi sering melihat kisah kehidupan dan pernak-pernik emosi yang ada di bawah awan. Adapun pelajaran berharga selalu ia ceritakan kepada Adit selekas pulang ke rumah.*“Ayah, bagaimana dengan hari ini? Apakah ada kisah menarik yang Ayah temui di bawah tower?”, sapa Adit dengan raut wajah penasaran.“Waduh, bentar ya, Nak. Ayah mandi dulu.”Adit adalah anak semata wayang. Dia adalah siswa kelas 5 SD yang sangat bersemangat dan senantiasa ceria. Dirinya bersekolah di SD Negeri terfavorit di Bengkulu. Ya, tepatnya sekolah rujukan yang dulu dikenal sebagai Sekolah Bertaraf dengan namanya, sekolah tersebut dipenuhi oleh anak-anak kaya. Sehari-hari, uang jajan mereka bisa lebih dari Sedangkan Adit? Uang kertas dengan gambar Tuanku Imam Bonjol saja sudah membuatnya semringah.“Adit, tadi Ayah lihat ada nenek-nenek tukang jamu. Nenek itu meski sudah renta namun dirinya begitu semangat berjualan. Jamu yang Ayah kira berat, tapi serasa begitu enteng dipundaknya. Nenek itu mulai berjualan sejak pagi, dan sore hari menjelang Ayah turun dari tower, dagangannya ternyata lekas habis,” cerita Pak Budi dengan semangat“Wah, keren sekali ya, Yah. Adit saja tidak sanggup rasanya bila harus menggendong jamu keliling dari pagi hinggalah sore. Contohnya seperti hari ini saja. Di tas Adit ada 3 buku cetak tematik ditambah beberapa buku catatan dan kotak pensil. Padahal masih sedikit, cuman sudah terasa berat.”*Dua hari pun berlalu sejak kisah itu. Sekarang Adit sedang bersekolah dan kebetulan ada materi pelajaran dengan tema “Mengarang”.Pada waktu itu pula, Adit dan teman-teman sekelas diminta Guru untuk menulis karangan dengan tema “Pahlawanku Inspirasiku” dan wajib diselesaikan dalam waktu 20 hal tersebut, Adit pun bingung. Namun sesaat sejak menatap awan, dirinya langsung ingat bahwa judul yang cocok untuknya ialah “Ayahku Pahlawanku”.Anak laki-laki yang masih imut ini begitu semangat dan jarinya seakan takbisa terlepas dari buku. Bagi Adit, dirinya tak perlu susah-susah berpikir karena ia cukup menulis apa yang diceritakan mulai Ayah melihat tukang jamu, tukang becak, tukang parkir, dan lain sebagainya semua Adit rangkum menjadi karangan yang indah.*Dua puluh menit sudah berlalu, dan sekaranglah saatnya Guru meminta siswa untuk mengumpulkan karangan memberi nilai, Guru pun meminta satu demi satu siswa untuk maju dan menceritakan kembali kisah apa yang mereka sana, didapatlah beragam sosok inspiratif yang diangkat oleh para siswa sebagai pahlawan. Ada yang menceritakan tentang Presiden Soekarno, BJ. Habibie, Bung Tomo, hingga tiba di buku karangan Adit, Guru yang memberi nilai pun terdiam sesaat seraya mengamati teks karangan anak Pak Budi itu hingga berkali-kali. Sesaat setelahnya, Guru itu pun tersenyum.“Adit, sekarang giliranmu. Coba ceritakan kepada teman-teman tentang hasil dari karanganmu,” panggilan Guru kepada semangat, Adit mulai berdiri dari bangkunya. Ia pun segera maju ke depan dan menceritakan kisah Ayahnya dengan penuh kelas pun menjadi hening. Semua siswa tidak ada yang ribut melainkan fokus menyimak kata demi kata yang Adit akhirnya tiba di paragraf terakhir, seisi kelas pun memberikan tepuk tangan yang meriah. Bahkan beberapa dari siswa pun begitu tersentuh sampai-sampai tak sengaja meneteskan air semua siswa sudah menyelesaikan tugas bercerita, maka di akhir kelas, Guru pun sedikit memberi kesimpulan sebelum bel istirahat berbunyi.“Anak-anak sekalian. Dari cerita kalian tadi, bisa kita simpulkan bahwa pahlawan adalah orang hebat yang rela mengorbankan dirinya demi menyenangkan orang lain. Tapi, dari kisah Adit barusan, kita semestinya bisa menyadari bahwa sesungguhnya pahlawan itu ada di dekat kita. Pahlawan yang menjadi inspirasi itu bisa Ayah kita, Ibu kita, tetangga kita, atau bahkan orang-orang yang giat berjuang di sekitar kita. Maka dari itu, pelajaran berharga di sini adalah; sangat penting bagi kita untuk meneladan nilai-nilai kepahlawanan sejak dini.”*Bel pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba. Adit pun masih sama seperti hari kemarin. Dia masih bahagia, ceria, dan bangga memiliki Ayah seorang kontraktor. Karena baginya, “Ayahku adalah Inspirasiku”. TAMAT***Nah, demikianlah tadi kisah cerita pendek tentang pahlawanku inspirasiku yang bisa Guru Penyemangat bermanfaat, Baca Cerpen Hari Pahlawan Pahlawan, Bukan Mengaku Pahlawan Memilikinama asli Thomas Matulessy beliau lahir di Negri Haria Pulau Saparua Maluku Selatan pada tanggal 8 Juni 1783. Contoh cerpen singkat tentang pahlawan 8 contoh. Banyak sekali contoh cerpen singkat yang sangat inspiratif. Oleh Dosen Pendidikan 2 Diposting pada 17102020. Cerpen Tentang Pahlawan Pigura 4 Nov 2020. – Cerita pendek alias cerpen merupakan keseleo satu spesies karya sastra yang menarik buat dibaca. Bahkan, banyak sekali contoh cerpen singkat dengan berbagai macam tema. Cerpen menghadap singkat, padat, dan langsung lega tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi bukan yang lebih tataran, seperti mana novella dan novel. Nah, berikut ini Seruni akan membagikan kumpulan conton cerpen sumir yang mandraguna edukasi dan menyedot bikin dibaca. Daftar Isi Signifikasi Cerpen Sturktur Cerpen Cermin Orientasi Komplikasi Evolusi Rosolusi Koda Contoh Cerpen Singkat 1. Contoh Cerpen Pendek Pendidikan Mengajarkan Tentang Bersikap Rendah Hati 2. Contoh Cerpen Singkat Persahabatan Pertemanan Sejati 3. Contoh Cerpen Singkat Tentang Sukma Melupakan Hak istimewa Terpenting 4. Model Cerpen Singkat Tentang Pecut Impi Si Pemudi 5. Cermin Cerpen Singkat Kocak Perjaka Idaman 6. Contoh Cerpen Singkat buat Momongan Bilang Dulu Sebelum Pinjam Signifikansi Cerpen Sebelum mengetahui hipotetis cerpen ringkas yang akan Seruni bagikan, suka-suka baiknya pahami dulu apa itu cerpen. Berdasarkan KBBI, cerpen ialah sebuah garitan tentnag narasi pendek yang isinya tidak bertambah dari 10 ribu introduksi dan ampuh tentang sendiri tokoh. Sementara itu, Sumardjo dan Saini menuturkan bahwa cerpen yakni cerita nan tidak benar-etis terjadi pada bumi nyata alias fiksi, ceritanya ringkas, dan juga pendek. Batas isi dari cerpen ini ditujukan seharusnya pembaca dapat menyelesaikan intern tahun nan singkat, yaitu sekeliling 30 menit hingga 2 jam sahaja. Kemudian, inti dari kisahan yang dingakt di dalam cerpen hanya memuat satu permasalahan terdahulu sahaja. Sturktur Cerpen Berikut ada beberapa sturktur yang membuat cerita sumir menjadi menyentak bakal dibaca dan bermakna. Maya Biasanya, abstrak berlambak plong episode awal, yang berisikan rangkuman singkat mengenai penggambaran mulanya dari cerita nan akan terjadi dalam cerpen tersebut. Orientasi Sedangkan aklimatisasi adalah tahap pengenalan yang berkaitan dengan munculnya biang kerok dan parasan narasi. Biasanya, bagian ini berkaitan dengan keadaan apa nan sedang dialami oleh tokoh terdepan. Komplikasi Penggalan yang satu ini, rata-rata berkaitan dengan hubungan sebab akibat berpangkal suatu kejadian yang terjadi sreg cerita pendek. Evolusi Evolusi menjadi bagian yang bersambung dengan pengarahan persoalan yang akan menjadi semakin memanas. Rosolusi Di episode ini, konflik yang ada di kerumahtanggaan kisahan pendek akan sungguh-sungguh menentukan titik perampungan. Konflik internal cerpen akan terlewati secara keseluruhan, sehingga bisa menemukan titik perampungan. Koda Koda berhubungan dengan suatu hikmah atau nilai yang bisa dipetik oleh para pembaca. Contoh Cerpen Singkat Setelah memahami tentang denotasi cerita pendek serta strukturnya, sederum saja disimak sejumlah contoh cerpen singkat berikut ini 1. Teoretis Cerpen Singkat Pendidikan Mengajarkan Tentang Bersikap Rendah Lever Di sebuah sekolah, ada seorang anak bernama Ayu, dia yaitu murid papan bawah 6 SD. Ayu yaitu salah satu siswi yang sangat berisi dan baik hati. Temannya pun begitu banyak. Tak jarang, semua anak asuh ingin berteman dengannya. Selain Ayu, ada pula siswi lainnya bernama Nina, dia sekali lagi lampau pintar, tetapi sikapnya berbanding terbalik dengan Ayu. Meski ia pintar, tapi ia sangat snobis. Bahkan, Nina semata-mata memiliki dua musuh, yaitu Lisa dan Lily, gadis kembar di sekolahnya. Suatu periode, Ibu hawa mengumumkan bahwa akana da perlombaan mendaras khotbah dua minggu kembali. Bu Yati, selaku penanggung jawab kelas 6 membuat kesempatan seluas-luasnya bagi barangkali saja yang ingin ikut seleksi. Ayu dan Nina tentu menjadi pesertanya. Setiap hari, mereka selalu berlatih moga lolos seleksi. Sebatas hari itu tiba, keduanya memberikan tampilan yang memukau dan dinyatakan lolos. Detik perian sayembara mulai, Nina terus tetapi menyombongkan dirinya, sira sedemikian itu beriktikad diri bahwa pasti akan juara. Sebab, sebelumnya ia pula sempat menjadi juara saat di kelas 5. Farik dengan Ayu, yang tak henti-hentinya berdoa dan berlatih, mengepas menghafal pula bacaan ceramah. Nina dipanggil terlebih dahulu buat naik ke atas tempat, namun sayang ia seketika lupa bacaan kuliah yang sudah dihafalnya. Kini tibalah giliran Ayu mendiktekan pidato. Penampilannya sangat bagus, mewujudkan para juri, termasuk Bu Yati kagum melihatnya. Pengumuman pula tiba, Fitri keluar mnejadi kampiun 1, sedangkan NIna, harus menahan air matanya karena tidak unggul setimpal sekali. Dari contoh cerpen pendek di atas, kita bisa mengambil pelajaran, bahwa kita harus menjadi sosok yang rendah hati dan menyingkir aturan berlagak. Sebab, sepeda kehidupan akan terus berputar. Keepongahan hanya akan menhancurkan diri sendiri. 2. Contoh Cerpen Ringkas Persahabatan Persahabatan Sejati Detik ini, aku duduk dibangku inferior 9 SMP. Kujalani hari-hariku sebagai sendiri pelajar bersama dengan ketiga sahabatku, Aris, Andri, dan Ana. Sejak boncel, kami memang sudah bersahabat. Suatu hari, kami menuliskan perjanjian persahabatan di sobekan jeluang, yang kemudian dimasukakn ke kerumahtanggaan sebuah jambang. Botol tersebut kami kubur di bawah tanaman nan nantinya surat tersebut akan kami beber detik menrima hasil ujian kelulusan. Masa nan kami nanti-natikan akhirnya start, kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kita berempat dinyatakan lulus. Kami pun berkejaran menuju tanaman yang menjadi kancah penguburan surat perjanjian perkawanan. Botol tersebut pun kami buka dan kami membaca goresan tersebut. Kertas tersebut bertuliskan, “Kami berikrar akan caruk bersama cak bagi selamanya,”. Keesokan harinya, Aris berencana bagi memestakan kelulusan kami. Malamnya kami pergi bersama ke satu gelanggang dan disitulah saat-detik yang tidak bisa aku lupakan, karena Aris berencana untuk menyatakan perasaannya padaku. Akhirnya aku dan Aris protokoler menjalin perkariban asmara. Begitu pun dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh lilin batik yang istimewa bakal kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang. Saat perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak mak-nyus. “Perasaanku enggak enak banget ya?” ucapku mumbung hilang akal. “Udahlah, Ndi, santai aja, kita enggak bakalan kenapa-kenapa,” jawab Andri dengan leha-leha. Enggak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi. “Arissss awasss! di depan ada jurang!,” teriak Nindi. “Aaaaaaaaaa!!!” Bruuukkk. Oto yang kami kendarai timbrung ke dalam jurang. Aku tak kuasa mencegat air ain yang terus mengalir sebatas aku tidak sadarkan diri. Perlahan aku beber mataku perlahan-lahan sedikit dan aku melihat ibu berlambak di sampingku. “Nindi… kamu sudah lalu sadar, Nak?” tanya ibuku. “Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?” tanyaku. “Kamu di apartemen sakit, Nak. Kamu yang lunak ya, Andri dan Aris tak tertolong di lokasi kecelakaan,” jawab ibu langsung menitikkan air mata. Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu. “Aris, mengapa beliau tinggalkan aku, padahal aku rajin banget ke kamu, aku sayang kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku,” batinku berbicara. Lantas, dua musim ajal dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Namun, waktu ini semua itu cuma angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian. 3. Contoh Cerpen Singkat Tentang Semangat Mengalpakan Prioritas Terpenting Alarm jam berdering dengan nyaring, mengusik tidur nyenyak seorang Nathan. Senyatanya ia enggan membuka indra penglihatan, tapi karena kritik alarm semakin menganggu tidurnya. “Oh Tuhan!”, sungguh kagetnya Nathan tatkala pergok jam menunjukkan martil 7 pagi. Beliau juga lantas bergegas mandi, ia tergopoh-gopoh menyingkir ke kantor, sampai-sampai ia melewatkan makan pagi. Tibanya anda di kantor, rupanya Nathan juga telat menirukan perjumpaan pagi ini di maktab, karena waktunya telah dimajukan lebih semula berusul rata-rata, dengan alasan Bapak Direktur suka-suka keperluan di asing daerah tingkat. “Permisi, Kelongsong. Saya dapat masuk?” Pertanyaan Nathan izin kepada bapak direktur yang tengah memimpin pertemuan. “Marilah masuk, tapi lepas, proyekmu sudah lalu digantikan makanya ari-ari Arkan,” “Kenapa, Pak? Saya belaka telat 15 menit,” tanya Nathan sambil terheran-heran. “Maaf saudara Nathan, ini bukan masalah lama atau tidaknya Anda keteter, tapi ini adapun kekonsistensi Anda dalam bekerja,” jelas direktur tersebut dengan tegas. Ucapan si direktur seketika membuat Nathan terkelu dengan raut wajahnya nan pucat. Setelah pertemuan usai, Nathan sekali lagi berjalan dengan lemah pergi menjurus kenap kerja miliknya. “Ada apa, Nath? Mengapa telat,” “Memang salah saya, saya semalam bedagang nonton bola, sampai melupakan project terdepan yang sangat menguntungkan bagi saya,” “Oalah, harusnya kamu harus lebih mengruangi hobimu,” sambung Meri sambil sedikit menasihati. 4. Contoh Cerpen Ringkas Mengenai Motivasi Impi Sang Dara Pagi menjelang saat sendiri gais bernama Dara mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Ia yakni gais yang hidup dengan sejuta damba di dalam sebuah apartemen berdinding tinggi. Kuntum terlahir dari keluarga yang berbenda. Boleh dibilang, anda sangat kaya. Namun sayang, Upik tidak dapat menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi pit, sehingga merasa diacuhkan sekalipun ia bernas di istana berlambak tersebut. Kedua orangtuanya selalu mengacuhkannya, karena merasa tidak suka-suka yang bisa diharapkan dari koteng gadis yang hanya bisa duduk di kursi roda. Sementara sang embok, mungkin saja malu memiliki adik dengan kondisi sebagaimana Dara. Saban hari, waktunya anda habiskan di dalam kamar. Sesekali ia mengincarkan kursi rodanya mengarah jihat yojana. Dara nan masih berusia 17 tahun itu, punya hobi menggambar di ujana. Hobinya dilakukan hanya buat ki menenangkan amarah ingatan buruknya yang menyesali keadaan. Suatu pagi, Dara mengendap pecah kursi rodanya. Tapi, bukan suka-suka seorangpun yang membantunya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membentuk Dara memiliki kekuatan untuk menggerakan singgasana rodanya ke arah taman kompleks, berniat memufakatkan diri. Momen semenjana terisak di taman, tiba-tiba sahaja Dara dihampiri maka dari itu seroang perawan seusianya dengan kondisi yang sama. Pemudi itu menjengukkan tangannya lakukan Dara sambil menyebutkan namanya, adalah Hana. Meski baru pertama kelihatannya berbenturan, tapi tampaknya mereka sudah semacam itu akrab. Seketika Hana berucap, “Gadis, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini nan terlahir sia-sia. Boleh jadi kita tak bisa berdiri tegak layaknya anak adam tidak. Tapi, kita masih punya milik bagi merasakan bahagia. Cobalah buat memufakati dirimu sendiri,” terlampau balasannya Hana pun berpamitan. Semenjak pertemuannya di ujana dengan Hana, Dara start merenungi prolog-kata nan diucapkan oleh gadis tersebut. Upik berpikir dalam-dalam bagaimana ia boleh seutuhnya menyepakati dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya kadang-kadang. Dara menyedang mencerna ucapan berpunca Hana secara perlahan, meskipun seringkali kamu menangis momen teringat laporan bahwa ia hanyalah sendiri gadis yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan oleh Kuntum adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut. Mimpi Dayang adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di internal pameran besar. Kejadian yang dilakukan Dara lakukan memulainya adalah majuh membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga dilakukan Dayang bikin tidak ki memenungkan tentang dirinya yang selalu diacuhkan dan start memahami perkataan Hana. Perlahan mimpi si Dara mulai terwujud saat sembunyi-sembunyi ia selalu memposting lukisannya melewati alat angkut sosial. Hingga suatu hari ada seseorang cak bertengger ke kondominium Dara bikin menjumpai perempuan itu kebaikan mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan. Kedua orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyahajakan bahwa Pemudi sang gadis kedudukan roda bisa menghasilkan karya lukisan nan mulia. Dara doang tersenyum mengintai respon kedua orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut. Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Ayah bunda Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian dayang yang sepanjang ini diacuhkannya. Sementara Nona merasa puas bisa mengakuri situasi fisiknya dan memanfaatkan apa nan dimiliki. 5. Contoh Cerpen Ringkas Lucu Bujang Idaman Satu pagi, Tya berangkat ke sekolah bersama sahabatnya, yaitu Ica. Sekaligus menyusuri lorong kelas yang biasa mereka lewati, Tya pun bertama sreg Ica. “Ca, menurut beliau, tipe cewek idaman Istal tuh kayak segala sih?” Sambil tersenyum Ica lantas menjawab, “Bagaimana, ya? Setahuku tipenya Ari sih gak muluk-muluk. Karena setahu aku, dia lebih suka ekuivalen cewek yang natural gitu,” “Hmm, gitu, ya. Enggak senang sederajat dayang yang hobi dandan berarti,” sambut Tya dengan wajah yang semakin berbinar kegirangan. “Ya, kira-kira seperti itulah,” “Terus gimana dong caranya cak agar wajah tunak cakap, walaupun minus makeup baplang?” pertanyaan Tya lagi. “Coba semata-mata kamu pakai masker bangkuang dan scrub gula pasir, meski bibir memerah merona gitu,” jawab Ica. “Walah, kamu juga, ya. Nanti malam aku coba deh, Ca,” Tya pun akibatnya mengajuk saran yang diberikan oleh Ica. Ia pun senang, karena wajahnya lama kelamaan semakin panah dan berseri. Gelanggang jerawat pun mulai memasap. Kedok bangkuang dan scrub sakarosa pasir lakukan wajah dan labium pun tak pernah lupa terus anda gunakan, mengingat sepekan lagi akan ada acara pensi. Pastinya di programa ini Tya lakukan ketemu Ari dan beliau harus tampil cakap dan prestisius agar menarik perhatian Ari, lelaki idamannya. 6. Hipotetis Cerpen Singkat untuk Anak Sejumlah Dahulu Sebelum Pinjam Di satu TK, ada sekolah momongan bernama Arkhan. Ia kerap boleh jadi mewujudkan bu guru marah dan membentuk oponen-temannya menangis. Arkhan besar perut kali dipanggil oleh bu guru, doang tidak dimarahi. Supaya sudah berkali-barangkali mempersunting belas kasihan atas kesalahannya, tapi Arkhan seolah lain kapok dan mengulangi kesalaahn yang sama. Beberapa barang, juga sering diambil maka dari itu Arkhan. Ia pula terkenal sering takut-kaburan. Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh mamahnya. Maka Arkhan belum diperbolehkan pulang. Namun, kamu doyan sekali berlari dan bersembunyi. Arkhan menghindari bu suhu dan selalu berkeliling pelataran sekolah yang luas. Seperti baisanya, bu guru berburu Arkhan ke setiap ki perspektif ruangan. Cuma, Arkhan tak ditemukan. Biasanya, Arkhan bertindak di taman. Tapi, saat itu, bu guru tak mendapati Arkhan di sana. Sudah beberapa kancah dikunjungi, cuma eksistensi Arkhan belum kembali ditemukan. Bu guru juga kelelahan, sebatas membelakangkan buat beristirahat sejenang di balairung. Suasana cegak berpokok angin yang keluar terbit kipas menciptakan menjadikan bu guru tak menyadari seandainya Arkhan ternyata ada di sana. “Bu master,” Arkhan menghambur ke arah bu guru dan memeluknya. “Arkhan, ia dari mana saja? Ibu nyariin kamu, ternyata kamu terserah di sini,” tutur bu guru. “Iya, bu. Soalnya aku masih nungguin dijemput mamah,” jawab Arkhan. “Iya, lain siapa bilang dulu selaras bu guru, ya! Jadinya ibu nggak nyariin anda.” “Baik bu.” jawab Arkhan. Setelah itu, Arkhan dan Ibu guru pula ke ulas tunggu penjemputan dan Arkhan dolan beberapa puzzle. Arkhan sangat suka bermain puzzle malah puzzle panda milik Humaira, temannya yang dibawa penghabisan-akhir ini. Humaira juga belum pulang, masih menunggu jemputan. “Mas Arkhan dijemput!” Suara bu guru menggelegar. Sontak dengan senang lever, Arkhan pun langsung menghambur ke arah ibunya, dan mereka pun pulang. Terlampau Humaira dan beberapa pasangan lainnya yang belum dijemput. Mereka masih berperan beberapa mainan. Tak sejumlah lama kemudian, terdengar suara bu guru. “Mba Humaira Dijemput!” Humaira yang terbiasa rapi pula menuntaskan mainannya. Namun, ada satu nan mengganjal. Humaira mulai bolak-balik ke sana kemari, tinggal tak lama kemudian dia mewek. Tangisnya pun pecah, mewujudkan heboh seisi rubrik. “Panda Dede tidak ada….” ucap Humaira sambil menangis. “Panda yang mana?” tanya bu guru. Tapi, Humaira semakin menangis dan semakin kencang tangisannya. Semakin membuat cucu adam bimbang, apa yang dimaksud panda miliknya? “Itu bu, tadi Humaira bawa Puzzle panda. Tapi puzzlenya dipinjam selevel Arkhan.” ujar Aurel, keseleo satu anak yang belum dijemput juga. bu hawa pun bertanya, “Separas Arkhan puzzlenya ditaruh di mana?” “Nggak tau.” Jawa Aurel. Kembali pada risikonya semua yang cak semau di rubrik mencari puzzlenya Humaira yang bergambar panda, patuh tidak ditemukan. Saja suka-suka satu kemungkinan, boleh jadi puzzle itu ikut Arkhan pulang. Akhirnya, bu master kembali menghubungi Ibunya Arkhan. “Oh iya Bu, maaf yaa puzzlelnya kebawa setara Arkhan. Akan datang taajul saya antarkan.” Tutur Ibunya Arkhan berpunca seberang telepon. Pada jadinya, telepon pun ditutup. Menunggu hingga setengah jam, dua orang bertubuh tinggi dan mungil datang dari sebelah gerbang. “Itu Arkhan, bu!” teriak Aurel dari dalam ruang tunggu jemputan. Jadinya Arkhan un menjajari puzzle milik Humaira yang sudah lalu menginjak memangkal menangis. “Arkhan, kenapa kamu gendong puzzlenya Humaira?” Cak bertanya bu master. “Fulanah itu bu, aku enggak tahu puzzlenya sekonyongkonyong ada di tasku.” Jawab Arkhan. Bu guru menghirup napas. Sudah biasa terjadi, Arkhan sering membawa pulang benda-benda di sekolah yang menurutnya menjujut. Bahkan tempo habis anda pernah mengangkut yang didapat dari lemari biro sekolah. “Arkhan kamu harus minta belas kasihan sama Humaira.” tutur Aurel. “Kenapa aku harus minta lepas? Kan puzzlenya sudah aku kembalikan?” “Soalnya kamu udah bikin Humaira nangis. Iya centung, bu?” Kepala mungil nan katai itu tengadah ke arah wanita nan lebih pangkat darinya. “Enggak mau!” Arkhan melipat tangannya dan membuang cahaya muka berbunga Humaira. Humaira sekali lagi menangis sekali lagi. “Tuh, teko! Humaira makara nangis lagi. Arkhan, sih!” “Arkhan, silakan minta belas kasihan nak.” ucap Ibunya. Arkhan masih kekeuh tidak mau harap belas kasihan, masih dalam posisinya semula. “Arkhan, kamu gemar barang apa?” pertanyaan ibu master. “Otomobil.” jawab Arkhan. “Arkhan punya mobil-mobilan di apartemen?” “Punya.” “Padalah! Sekarang, ibu guru main ke rumah Arkhan. Trus ibu guru minjem mobil-mobilannya Arkhan buat mainan. Tapi, oto-mobilannya ibu bawa pulang, bagaimana?” “Loh! Cak kenapa dibawa pulang? Itu kan punya Arkhan, bu! Bu guru mau mencuri, ya!” “Nah! Itu tahu. Berarti, seandainya anda minjem mainannya Humaira tapi enggak bilang-bilang sama aja dengan maling, morong?” tanya ibu guru. Arkhan terdiam. Sekali lagi, dibujuknya Arkhan cak bagi harap maaf. Risikonya, mau tidak cak hendak Arkhan pun luluh juga cak agar masih sedikit kelihatan sewot. “Ya deh iya! Aku minta maaf! Tapi besok aku pinjam puzzlenya lagi, ya!” ucap Arkhan. “Horizon-tapi kalo ingin sanggam bilang dulu, Arkhan.” sahut Aurel. “Ya iyalah kan aku sudah lalu tahu.” jawab Arkhan. Pasca- kejadian di hari itu, keesokan harinya Arkhan kembali selalu beberapa saat hendak meminjam produk. Tidak hanya itu semata-mata, Arkhan lagi kaprikornus lebih eklektik internal bertindak sehingga tidak mencacati lever teman-temannya. Dengan seperti itu, Arkhan juga jadi punya banyak pasangan. Saat ini tandingan-teman sudah tidak takut pula momen berbual mesra dengan Arkhan. Berbeda pada momen adv amat, tentu banyak yang agak gelap hampir dengan Arkhan karena Arkhan tenar nakal. Mereka juga berorientasi menjauh supaya bisa menghindari barang-barangnya hilang karena dicuri oleh Arkhan. Sahaja, karena sudah minta pembebasan sama Humaira, keesokan harinya Aurel bilang ke teman-tara kalau Arkhan sudah menjadi baik. Biar bilang jodoh masih ada yang mengalir perlahan-lahan, Aurel tetap meyakinkannya cak agar mau berteman baik dengan Arkhan. Pada akhirnya semua padanan-teman kaprikornus ingin berbual mesra dan bergabung dengan Arkhan. Baca Juga 23 Kumpulan Narasi Dongeng Singkat yang Bisa Diceritakan lega Anak Itulah beberapa contoh cerpen pendek dengan beraneka ragam judul yang menarik kerjakan dibaca. Hendaknya bermanfaat.
Ibu adalah pahlawan sejatiku. Bila aku harus mengatakan siapa pahlawanku dalam hidup ini ada kalanya aku harus jujur pada diriku. ibuku adalah pahlawan sejatiku. Pahlawan dalam hidupku dan paling aku tidak lupakan. Bila kamu bertanya padaku tentang cintaku pada negeri ini maka jangan kamu bertanya tentang apa yang aku telah isi kemerdekaan yang
Hai, Sobat Guru Penyemangat, kira-kira ada berapa banyak nama-nama Pahlawan yang kamu ketahui?Pastinya ada banyak, ya. Dan saking banyaknya nama-nama Pahlawan, kita pun hanya ingat beberapa darinya. Eh, gak gitu juga sih! HahahaDan, sadarkah kita bahwa di era masa kini pahlawan itu ada di mana-mana? banyak pahlawan yang sejatinya ada di dekat kita. Bahkan, mereka mungkin adalah orang yang kita temui, kita sapa, dan kita ajak untuk berbincang-bincang setiap pahlawan itu? Salah satunya adalah guruku, gurumu, dan guru kita semua. Berikut ada cerpen inspiratif tentang Guruku disimak ya SobatCerpen Guruku PahlawankuAku masih ingat kisah penuh emosi di kala itu. Saat di mana aku masih pertama kali mengenakan baju putih merah, berdasi dan bertopi dengan lambang Tut Wuri aku diminta wajib bersepatu hitam tanpa ada sedikit pun putih. Kewajiban itu harus kupenuhi karena akan jadi bukti bahwa aku benar-benar ingin sekolah. Atau, malah datang dengan malu-malu. Aku tidak punya teman, juga tidak punya bekal ijazah Bagaimana lagi, kata Ibuku, “Kamu yang semangat belajar ya, Nak. Ibu takbisa terus membawamu ke ladang yang jauh. Ibu sudah bilang kepada Guru agar kamu jadi anak bawang.”Aku mana mengerti yang namanya anak bawang. Yang kumengerti hanyalah datang ke sekolah bisa dengan jalan kaki, terkadang mendapat uang jajan, serta tidak boleh WIB aku sudah harus tiba di sekolah dan menaruh tas gandeng yang baru saja dibelikan Ayahku dari hasil jualan umurku waktu itu barulah 5 tahun. Kata Ibu, aku tidak perlu masuk TK karena lokasinya jauh di kota. Dengan keadaan yang seadanya seperti ini, bagaimana mungkin Ayahku bisa membiayai ongkos naik angkot desa ke kota jaraknya memang cuma 20 KM dengan ongkos angkot Mungkin bagi orang itu hanyalah angka uang yang kecil, bahkan tidak cukup untuk beli jajanan. Tapi bagiku?Sudah sangat besar.*“Dika, mulai besok Dika duduk di bangku depan di pojok kanan ya. Jangan lupa untuk membawa buku dan pensil.”Mulai detik ini, saban hariku disibukkan dengan aktivitas pergi dan pulang sekolah. Aku tidak pernah lupa untuk membawa buku pelajaran berikut dengan alat tulis. Tapi ada satu hal yang selalu dilupa, yaitu aku lupa bertanya kepada Buru Guru tentang apa itu anak sudahlah. Aku juga tidak terlalu peduli kala itu. Yang penting aku bisa bermain dengan teman, sesekali jajan ketika jam istirahat tiba, dan sepulang sekolah aku bisa membantu Ayah dan Ibuku di bahkan sangat bahagia karena setelah dua bulan bersekolah di SD, aku dibelikan sepeda oleh Ayah. Kata Ayah, sepeda ini boleh aku gunakan untuk kendaraanku menuju sekolah. Soalnya jarak ladang dari sekolahku lebih dari 1 cukup jauh bila ditempuh dengan jalan kaki.*Memasuki bulan keempat, entah mengapa aku di kala itu mulai sadar. Ternyata teman-teman sekelasku semuanya sudah lancar membaca dan mayoritas dari mereka adalah lulusan aku?Membacaku masih mengeja dua-tiga huruf, bahkan aku belum bisa membaca kata. Aku memang selalu menyempatkan diri untuk belajar di rumah, sayangnya kesempatan itu sering kali baru datang malam siang-sore hari aku biasanya membantu kedua orang tua di begitu, semangatku waktu itu tak kian surut. Soalnya Bu Guru begitu perhatian kepadaku. Sebagai seorang guru kelas, beliau dengan sabar mengajariku membaca, berhitung, serta mengulang kembali bacaan hingga menempel di sisi yang sama, semakin bertambah hari aku semakin lancar membaca dan berhitung. Biarpun belum lebih lancar daripada teman-teman, namun setidaknya aku sudah lebih memasuki semester kedua, aku mulai sadar betul mengapa Bu Guru memintaku untuk duduk di bangku paling depan pojok kanan. Karena selain dekat dengan papan tulis, aku juga bisa lebih fokus dalam belajar.*Nyaris dua bulan sudah berlalu sejak hari itu, dan sekarang aku sedang deg-deg-an menanti rapor. Aku sudah yakin bahwa diri ini tidak akan mendapat peringkat, bahkan 10 besar. Tapi entah mengapa, aku begitu setelah menerima rapor, aku pun turut bahagia karena di sana ada keterangan “Naik ke Kelas II”.Namun, pada saat aku ingin keluar kelas, secara tiada sengaja aku melihat Ibuku sedang mengobrol dengan Kepala Sekolah dan Bu Guru kelas terdengar olehku berkali-kali tentang ucapan “Anak Bawang” dan “Jangan Naikkan Anakku”.Seketika itu pula wajahku menjadi mendung. Aku sudah mulai mengerti tentang apa itu maksudnya “Anak Bawang”.Wajar, kok. Wajar bila aku tidak naik kelas. Selain faktor umur, sejak awal masuk kelas Ibuku pun sudah berpesan dan menitipkanku kepada Bu Guru kelas I sebagai anak sudah sangat bisa menerima keputusan begitu, mendungku terus-terusan disapu oleh pembelaan yang dilakukan oleh Bu Guruku. Beliau berkata kepada kepala sekolah dan Ibu bahwa aku layak dinaikkan karena sudah lancar membaca dan Aku tidak mau mendengarkan keberlanjutan kisah itu. Aku pun memilih untuk membeli sepotong coklat di kantin samping sekolah seraya mengembalikan mood yang sedang kelam ini.*Hari ini sudah siang dan aku pun sudah pulang bersama Ibu. Sesaat setelah sampai di rumah, ternyata sudah ada Ayah yang menyambutku dengan sepiring sate daging sapi dan sebungkus buah jeruk.“Lho, Ayah tidak ke ladang?”Ternyata Ayah sudah lama menanti kepulanganku. Beliau pun libur bekerja hari ini karena ingin melihat rapor hasil perkembangan meski sudah tahu bakal tetap duduk di kelas satu, aku pun tetap bahagia. Yang penting aku di hari ini sedikit lebih baik daripada aku yang dulu, khususnya soal berhitung dan membaca.*Sebulan berlalu sejak hari itu dan hari ini adalah hari Senin. Aku sudah bersiap datang ke sekolah, bahkan aku berangkat lebih pagi dengan di sekolah, aku langsung menaruh tas di bangku kelas I yang letaknya di pojok kanan. Aku bersiap menatap hariku seraya berharap agar bisa belajar lebih fokus lagi.“Eh, Dika. Kok kamu malah duduk di sini? Kamu salah kelas!”Tiba-tiba Bu Guru kelas I menegurku. Lho, apa yang salah dengan diriku. Memangnya ada kelas baru! Tanyaku dalam hati.“Dika. Kamu kan sudah kelas II, jadi ruanganmu di sebelah, ya. Nanti wali kelasmu adalah Pak Guru. Dika harus belajar lebih giat pokoknya.”“Lha. Bukannya kemarin kata Ibu, Dika masih anak bawang, Bu?”“Iya, anak bawang yang naik kelas. Dika sudah layak naik kelas kok. Bagaimana bisa Ibu biarkan di kelas ini.”Mendungku hari itu langsung hilang laksana awan tipis yang ditiup oleh angin. Ternyata aku yang kemarin anak bawang sekarang benar-benar telah naik Guru benar-benar pahlawanku, pahlawan yang tulus dan rela mengorbankan waktunya demi mengajariku. Beliau benar-benar sosok pahlawan yang sabar dan senantiasa tulusnya hati ini, aku hanya bisa berucap, “Terima kasih, Guruku”, karena engkaulah Pahlawanku.***TAMATDemikianlah sajian cerpen tentang Guruku Pahlawanku yang bisa Guru Penyemangat sajikan. Semoga bisa menginspirasi, ya. Karena terkadang pahlawan itu ada banyak di dekat BacaCerpen Pahlawan, Bukan Sok PahlawanCerpen Pahlawanku Inspirasiku Ayah
Berbagai contoh pidato Hari Ibu 2023 ini singkat dan menyentuh hati. Baca juga: 15 Rekomendasi Kado untuk Hari Ibu 2023 yang Bermanfaat dan Berkesan Simbol Tanda Kasih Sayang Berikut selengkapnya pidato tentang ibu yang menyentuh yang dikutip dari berbagai sumber.. Contoh Teks Pidato 1. Ilustrasi. Simak contoh pidato Hari Ibu 2023 untuk anak SD yang singkat dan menyentuh hati.
Sepedah antik yang saat ini menjadi incaran banyak orang karena sepeda itu bekas peninggalan dari pejuang bapak Soekarno Sang saat itu aku dan teman-teman sedang membicarakan tentang sepeda yang menjadi perhatian banyak orang karena sepeda tersebut peninggalan dari bapak Ir. Soekarno sang pejuang BUKAN. Sepeda yang saat ini dimiliki oleh seorang kakek. Veteran 45 Yang tetap gagah dan kakek Burhan. Kakek tersebut sudah lama memiliki sepeda dari tahun 1947, keadaanya memang begitulah karena sepeda sejarah dari para terkadang heran,, bagaimana bisa kakek yang sudah tua itu memiliki sepeda sangat banyak di incar oleh pemburu barang suatu ketika aku bertanya pada kakek tersebut dan kebetulan rumah kakek tersebut, tidak begitu jauh dari rumah malam hari aku dan teman – teman, berkunjung ke rumah kakek tersebut, dan kamipun bertanya tentang dari mana kakek mempunyai sepeda itu, hingga alasan apa kakek mendapatkan warisan sepeda yang bagus senang hati kakek itu mencertitakan kepada kami. singkat cerita mengapa dia mempunya sepeda dan bagaimana dia mempunyai sepeda kakek pun bercerita, dia mendapatkan sepeda tersebut karena dia pahlawan veteran perang pada masa penjajahan kami bertanya lagi pada kakek tersebut, bagaimana dia mempunyai sepeda tersebut, dengan cara merampas atau sengaja di kasih oleh Bung Karno sang sedikit kejam pertanyaan kami, ya itulah kamikan anak muda yang kadang semaunya bertanya kepada orang yang tua tanpa pandang bulu pun menjawab nya, dulu saya mantan asisten Bung Karno dapa saat Bung Karno singgah terus di asingkan di juga lantas menanyakan tentang kelanjutanya dari cerita kakek pun bertanya kembali, kek maaf apa benar dulu kakek di kasih Bung Karno sepeda itu,,,,? gagah nya kami bertanya seakan akan mengharapkan jawaban atau seperti menginterogasi kami kan orang mahasiswa pun menjawab lagi,,,, ya benar saya mendapatkan sepeda itu dari pemberian Bung Karno sendiri pada saat Bung Karno singgah dan di asingkan di juga tidak menyangka mengapa Bung Karno bisa memberikan sepedanya kesayanganya kepada saya.“Bung Karno cuma berpesan agar merawat dan menjaga sepeda sampai bisa di wariskan kepada anak dan cucu kami nantinya.”Pesan Bung Karno sepeda itu simbol dari perjuangan dan alat dari perjuangan hingga rakyat dapat melawan penjajah belanda pada waktu dari cerita nya itu kami tidak percaya dengan cerita nya. Tapi kami percaya dengan pernyataan kakek itu, “Sepeda saat itu memang simbol dari perjuangan dan alat rakyat jelata pada saat melawan penjajahan juga saat itu berbisik kepada teman-teman disamping apa dia percaya apa cerita dari kakek itu,,,, ” Teman pun menjawab bahwa dia juga tak percaya apa yang dicerita kakek tersebut,,,” dari segi arsitek tentang sepeda nya benar sepeda yang dimiliki Bung Karno. Sepeda itu banyak yang mencari akhirnya bertanya lagi pada kakek tersebut. Apa yang kakek katakan benar. Dengan nada menyinggung perasaan kakek pun kembali menjawab, “Saya mendapatkan sepeda nya dari pemberian Bung Karno, kalian tidak percaya sini saya lihatkan surat surat kelengkapan dari sepeda itu,,,,Kakek pun bergegas menuju kamarnya akan mencari surat sepeda tersebut,,” tidak lama kakek itu dapat menunjukan surat dari sepeda itu,,”Memang iya di dalam surat nya terdapat tanggal dari pembuatan dan penerimaan dari sepeda nya kepada kakek kami pun masih belum begitu yakin dengan apa yang terjadi cerita yang mistis dari kakek tersebut. maksud nya kakek itu mungkin bercerita menit kemudian kami melihat isi dari surat nya apa kata kakek itu tentang surat yang asli dari Bung Karno. setelah kami perhatikan dan kami cermati bahwa surat itu ternyata menanyakan kembali kepada kakek itu apa benar surat itu asli atau pun menjawab surat itu surat yang asli dari Bung Karno,,,,” Setelah mendengar ceritanya dari Bung Karno kami berpikir dan melihat lagi surat kami melihat dan kami angkat kertas,, ternyata kami lihat tidak adanya tanda pada surat nya,,,, kami pun sangat yakin bahwa surat itu adalah surat yang palsu, hanya di buat sendiri dari kakek juga tidak mempermasalahkan apa ini surat itu dan kami bergegas akan pamit kepada kakek tersebut. pada saat kami berada di perjalanan kami berfikir tentang semua jawaban dari kakek katakan tentang semua surat yang kakek tunjukkan sempat memperoleh jawabannya aku terbangun dari tidur ternyata tadi aku sedang bermimpi,,,,”Betapa kaget nya aku ternyata cuma bermimpi dan berkhayal. Tamatttt….. lucu yaaaaSekian dulu ya kawan,,, jangan marah yaaaa BuatlahPuisi Tentang Ibu. Hanya lewat puisi yang bermakna luas kami mampu merepresentasikan kekaguman dan rasa kasih. Hal ini jadi sumber inspirasi beberapa pantun serta puisi tentang virus corona. Puisi Tentang Bencana Alam Gempa Master Books from telah menulis puisi ibu. Tentang sosok di dalam hati. Ya, keluarga terdiri dari ayah, ibu, adik Buatlah Puisi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sore itu masih tampak cerah. Kedatangan senja belum terdengar kabarnya. Tapi kabar sebuah tangisan telah terdengar oleh Tulus. Kayu-kayu bakar yang telah dikumpulkannya dari hutan baru saja ia letakan di belakang rumah. Tulus segera masuk untuk mencari sumber suara di pintu dapur, adik Tulus sedang berdiam diri. Raut wajahnya susah ditebak. Antara kecewa dan sedih. "Kenapa dek?," tanya Tulus. Adiknya masih terdiam. Hanya dari pandangan matanya Tulus mencoba mencari jawaban. Mata itu tertuju pada sosok perempuan setengah tua yang duduk di pojok dapur. Ia adalah Ibu kedua anak itu. Tulus dan adiknya. Barulah Tulus tau, suara tangisan itu keluar dari mulut Ibunya. "Kalaulah ayahmu pulang, tentu Ibu akan belikan kamu mainan," berkata Ibu di sela-sela isak tangisnya. Tulus mulai mengerti akar permasalahan keadaan di dapur rumahnya. Seperti biasa, adik terus meminta mainan yang diinginkannya. Dan Ibu nampak masih belum sanggup membelikannya. Tak salah juga adik Tulus meminta mainan. Diantara anak-anak kampungnya, adik Tulus termasuk anak yang paling terbelakang dalam hal memiliki mainan. Tulus sendiri sering merasa bersalah karena tak sanggup membelikannya. Mengharapkan uang dari Ibu juga agaknya susah. Ibu hanyalah seorang pedagang sarapan dipagi hari. Penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari, uang jajan dan sekolah Ibu baru membelikan mainan buat anaknya ketika ayah pulang. Tetapi hampir setahun ayah masih di perantauan. Uang hasil kerjanya pun selama itu tak pernah sampai ke keluarga Tulus. Hal semacam itulah yang nampaknya membuat ibu bersedih. Menangisi keadaan agaknya mengerti kenapa Ibu menangis sampe sebegitunya. Yang pertama karena ibu melihat anaknya bersedih, kedua karena Ibu tak mampu memenuhi keinginan anaknya, dan ketiga karena suaminya sudah lama tak kunjung ada kabar Ibu tetaplah seorang perempuan yang tegar, sabar dan terus bekerja keras. Tegar dalam menghadapi permasalahan, sabar dalam menerima keadaan dan terus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Ia jarang sekali terlihat mengeluh, meski peluh tak pernah berhenti membasahi tubuhnya. Amat sedikit waktu untuknya menangis, meski berlapis-lapis kebutuhan keluarga ditanggung sendiri. Tak pernah Ibu terlihat putus asa meski asa baginya membahagiakan anak-anaknya peluangnya sedemikian kaulah pahlawan keluarga kami. Lihat Cerpen Selengkapnya
Sebagaimana diketahui, Hari Pahlawan diperingati pada tanggal 10 November pada setiap tahunnya. Dan ketika kita sudah berkisah tentang Pahlawan, maka teringatlah kita terhadap kisah Pertempuran Surabaya. Kisah tersebut tepatnya terjadi pada 77 tahun lalu ketika para pahlawan Surabaya berjuang mengusir sekutu beberapa bulan setelah kemerdekaan
N9bAO.
  • 57ilswcc36.pages.dev/473
  • 57ilswcc36.pages.dev/224
  • 57ilswcc36.pages.dev/231
  • 57ilswcc36.pages.dev/116
  • 57ilswcc36.pages.dev/7
  • 57ilswcc36.pages.dev/466
  • 57ilswcc36.pages.dev/440
  • 57ilswcc36.pages.dev/459
  • cerpen singkat tentang ibuku pahlawanku