Parasahabat mengatakan pembelajaran yang dominan itu adalah akidah dulu. Mereka mengatakan, "Beruntung sekali kita belajar ilmu setelah keimanan." Jadi, Ustadz Muhammadun berpendapat bahwa adab dan ilmu itu dilakukan secara berbarengan atau bersamaan. Ilmu dapat diakses dengan mudah, bagaimana adab terhadap ilmu?
JAKARTA — Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim, laki-laki maupun perempuan. Kesungguhan dalam melaksanakan kewajiban ini diperlihatkan oleh para sahabat Rasulallah SAW. Salah seorang di antaranya adalah Ibnu Abbas. Ibnu Abbas adalah putera dari paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, dan ibunya bernama Ummul Fadl Lababah binti Harits, saudari Ummul Mukminin Maimunah. Di rumah pamannya ini, Ibnu Abbas terkadang menginap agar dapat belajar langsung dari Rasulallah. Sejak kecil, Ibnu Abbas memang gemar menuntut ilmu. Suatu waktu Rasulullah SAW mendoakan Ibnu Abbas, “Ya Allah, berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil tafsir.” Mendapat keberkahan doa Rasulullah ini, akhirnya Ibnu Abbas pun dikenal sebagai seorang ahli tafsir. Selain itu Ibnu Abbas juga banyak meriwayatkan hadits, yakni terbanyak kelima setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik, dan Ummul Mukminin Aisyah. Setelah Rasulullah wafat, kesungguhan belajar Ibnu Abbas tidak kendur. Ia terus menimba ilmu dari para sahabat yang masih hidup. Seperti suatu saat beliau pernah mendatangi seorang sahabat di waktu siang untuk mendengar hadits darinya. Namun ternyata sahabat tersebut sedang beristirahat. Ibnu Abbas lalu menunggu di depan pintu hingga ketiduran dan mukanya terkena debu. Ketika sahabat tersebut membuka pintu, maka ia terperanjat mengetahui kehadiran Ibnu Abbas. Lalu ia berkata, “Wahai anak paman Rasulallah, apa yang membuat engkau datang? Mengapa engkau tidak mengutus salah seorang agar aku mendatangimu?” Ibnu Abbas menjawab, “Tidak, akulah yang lebih berhak mendatangimu. Telah sampai hadits kepadaku darimu bahwa engkau mendengar dari Rasulallah. Aku ingin mendengar langsung darimu.” Dikisahkan pula bahwa suatu waktu Ibnu Abbas melihat Zaid bin Tsabit hendak menaiki tunggangannya. Maka Ibnu Abbas pun berdiri di depannya, lalu memegang tunggangan tersebut agar Zaid naik dan mengambil tali kekangnya. Zaid berkata kepadanya, ”Tinggalkan itu, wahai anak paman Rasulullah!” Ibnu Abbas menjawab, “Demikian kami diperintah untuk memperlakukan menghormati ulama kami.” Zaid kembali berkata, “Keluarkan tanganmu.” Lalu Ibnu Abbas mengeluarkan tangannya, dan Zaid pun menciumnya seraya berucap, “Demikian kami diperintah untuk memperlakukan ahli bait Rasulallah.” Semoga para pecinta ilmu senantiasa meneladani kesungguhan para generasi terdahulu dalam menuntut ilmu. Supaya berbuah keyakinan yang kuat kepada Allah, dan rahmat-Nya tercurah kepada para pecinta ilmu. Aamiin.
Kisahyang termuat dalam kitab al-Adab al-Mufradkarya Imam Bukhari itu, menggambarkan betapa seriusnya para ulama pada zaman dulu dalam mengejar ilmu dan kebenaran. Jarak yang jauh tak menjadi halangan. Jabir merasa bertanggung jawab untuk mengungkap kebenaran dari sebuah hadis yang diketahuinya.loading...Al-Habib Quraisy Baharun, pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Jawa Barat. Foto/Ist Banyak riwayat menceritakan kisah para Sahabat Nabi dalam mengamalkan ilmu yang disampaikan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Ketika menerima petuah dari Nabi , para sahabat menjadikannya sebagai amalan istimewa yang dikerjakan secara istiqamah. Baca Juga Arti Cinta Bagi Para Sahabat Nabi, Yuk Ambil Hikmahnya!Di antara kisah-kisah tersebut diceritakan oleh Al-Habib Quraisy Baharun dalam tausiyahnya. Seperti kisah Fatimah radhiyallahu'anha putri Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Ketika Fatimah curhat kepada Nabi صلى الله عليه وسلم untuk meminta pembantu, lantas Nabi memberinya petuahأولا أدلك على ما هو خير لك من خادم؟! إذا أويت إلى فراشك تسبحين الله تعالى ثلاثاً وثلاثين، وتحمدينه ثلاثاً وثلاثين، وتكبرينه أربعاً وثلاثين"Maukah kamu saya beritahu suatu hal yang lebih baik dari pembantu? Jika kamu beranjak tidur bertasbihlah 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 34 kali. Setelah mendengar pesan ini, Sayyidina Ali radhiyallahu'anhu suami Sayyidah Fathimah mengatakan فما تركتها منذ سمعتها من رسول الله صلى الله عليه وسلمSemenjak saya mendengarnya dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم tak pernah sekalipun saya ketika malam hari perang Sifin, yaitu peperangan yang sangat terkenal, yang tentu saja kondisi sedang berkecamuk. Namun, Ali tidak melupakan pesan Nabi yang mulia ini. Sayyidina Ali berkata ولا ليلة الصفين"Sampaipun malam hari perang Sifin, dzikir ini tidak aku tinggalkan!"Kisah berikutnya diriwayatkan oleh Dawud bin Abu Hindun, dari Nu'man bin Salim, dari Amr bin Aus beliau menceritakan 'Anbasah bin Abu Sufyan menyampaikan sebuah hadis saat beliau mengalami sakit yang beliau meninggal dunia karena penyakit tersebut. "Aku mendengar Ummu Habibah berkata, Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabdaمَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً في يوم وليلة بني لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ"Siapa yang mengerjakan salat sebanyak 12 rakaat salat sunnah Rawatib, maka akan Allah bangunkan untuknya rumahnya di surga."Mendengar pesan agung ini, Ummu Habibah mengatakan, "Semenjak aku mendengar pesan ini dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم, tak pernah sekalipun aku tinggalkan!" Baca Juga Kemudian sikap Ummu Habibah dicontoh oleh 'Anbasah. "Sejak aku mendengar pesan ini dari Ummu Habibah, tak pernah sekalipun aku tinggalkan!"Terus diikuti oleh para perawi setelah beliau, Amr bin Aus "Semenjak aku mendengar pesan ini dari 'Anbasah, tak pernah sekalipun aku tinggalkan!"Nu'man bin Salim mengatakan, "Sejak aku mendengar pesan ini dari Amr bin Salim, tak pernah sekalipun aku tinggalkan!"HR. MuslimKisah senada dari sahabat Abu Darda' radhiyallahu'anhu, berliau pernah berkataأوصاني حبيحبي صلى الله عليه وسلم بثلاث لن أدعهن ما عشت"Kekasihku shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku 3 hal, yang tak akan aku tinggalkan selama hidupku. Kemudian beliau menyebutkan wasiat-wasiat itu. HR. Muslim Kisah lain diceritakan oleh Habib Quraisy yaitu sahabat belia yang bernama Umar bin Abi Salamah radhiyallahu'anhu, beliau sendiri bercerita pc5AFYI.